Suatu ketika ada seorang laki-laki yang berjalan di padang pasir, tiba-tiba ia mendengar suara dari langit, "Siramilah kebun milik si Fulan". Tiba-tiba, hujan pun turun dengan derasnya, menyirami kebun milik si Fulan yang disebutkan namanya oleh suara yang terdengar di langit.
Masih dalam perasaan heran, laki-laki musafir itu datang menghampiri seseorang yang dianggapnya sebagai pemilik kebun yang baru saja di guyur hujan. Laki-laki itu bertanya: "Wahai hamba Allah, siapa namamu?", laki-laki pemilik kebun itu menjawab: "Fulan" , ucap pemilik kebun seraya menyebut nama yang sama didengarnya dari langit.
Pemilik kebun itu balik bertanya, "Mengapa engkau bertanya tentang namaku?" Laki-laki musafir itu menjelaskan muasal keheranannya "Sungguh aku mendengar suara di langit yang memerintahkan hujan, "Siramilah kebun milik si Fulan", yaitu namamu. Amalan apa yang engkau perbuat?" tanya laki-laki musafir.
Jangan pernah berhitung tentang nikmat yang harus dibagi kepada orang lain. Sebab Allah pun tidak pernah menghitung seberapa banyak nikmat yang telah Dia limpahkan kepada hamba-Nya. Allah mengingatkan, "Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya tiadalah kamu dapat menghitungnya." (QS. Ibrahim: 34).
Wahai saudaraku....
Renungkanlah....